Ingin hasil yang cepat
dalam membentuk otot padat membuat tidak sedikit pria menempuh jalan pintas
menggunakan steroid. Beberapa binaragawan pun menggunakan steroid dengan
mengabaikan bahaya meskipun ia tahu betul resikonya. Perlu diketahui bahwa
steroid bukan suplemen. Konsumsi steroid berbahaya.
Penelitian yang dilakukan
terhadap 2.800 pelajar di Amerika Serikat itu juga menunjukkan sepertiga remaja
pria dan seperlima remaja putri secara rutin mengonsumsi bubuk protein atau
protein shake. Sekitar 5-10 persen responden juga mengaku menggunakan zat
pembangun otot nonsteroid seperti kreatin.
Para orangtua sebaiknya
mewaspadai tren tersebut karena efek samping penggunaan steroid cukup berat.
Streoid bisa merusak organ vital, termasuk jantung, ginjal, dan liver. Steroid
juga bisa mengganggu perkembangan hormon, mengganggu perilaku sehingga membuat
emosi anak menjadi tidak stabil.
Apalagi pada remaja,
steroid bisa membuat pertumbuhan tulang berhenti sebelum waktunya. Ini berarti
anak tidak bisa mencapai tinggi optimalnya ketika dewasa.
Mendorong anak mengikuti
kegiatan olahraga memang baik, tetapi orangtua, pihak sekolah, atau pelatih
harus memberikan edukasi kepada anak mengenai bahaya steroid.
Waspadai jika anak
menunjukkan perilaku yang berbeda, seperti menjadi lebih agresif, terobsesi
pada citra tubuh, atau memiliki perubahan nafsu makan yang dramatis. Untuk
menguji apakah anak menggunakan steorid atau tidak bisa dilakukan pemeriksaan
contoh urin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar