Di negeri ini, mie adalah salah satu sumber karbohidrat
pengganti nasi yang sangat digemari masyarakat. Dengan hal tersebut, banyak
dimanfaatkan oleh kaum-kaum yang tidak bertanggung jawab dalam memproduksi mie
tersebut. Dengan menekan biaya produksi demi mendapatkan keuntungan yang lebih
tanpa memperhatikan dampak penggunaan formalin dan borak dalam kompisisi
mie mereka.
Berikut ini beberapa perbedaan mie berfomalin dengan mie
yang tidak berformalin agar kita dapat terhindar dari bahaya formalin dan
boraks.
Mie berformalin : Tekstur mie lebih terang atau lebih
glossy. Lebih lentur, lebih kenyal dan tidak mudah putus saat dimasak. dan
aroma telur pada mie tersebut tidak tercium.
Mie Sehat : Mudah basi dan hanya bertahan sekitar 12 jam.
Akibat dari penggunaan formalin boraks pada mie ini adalah
jika penggunaan boraks akibatnya baru terlihat beberapa tahun setelah
penggunaan seperti gangguan pada hati dan otak bahkan kematian. Penggunaan
formalin dampaknya langsung setelah kita mengkonsumsinya seperti pusing, mual,
gangguan pencernaan dan gangguan pada hati.
Sebenarnya tidak perlu menambahkan formalin dan boraks pada
mie basah, karena cara mengawetkan mie basah sangat mudah dengan mengubah mie
basah menjadi mie kering atau dengan seperti ini :
- Kukus mie basah 1/2 s.d 3/4 matang.
- Dinginkan pada suhu ruangan sampai benar-benar dingin.
- Bungkus mie dengan plastik.
- Bungkus kembali dengan kertas koran.
- Lalu simpan pada lemari es walaupun sudah begitu ketahannya hanya sampai 2 hari setelah pembuatan mie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar